Penelusuran Lebih Lanjut

Sedekah akan Memperbanyak Rezeki Bag.1

by in ,

بسم الله الرحمن الرحيم
Ust Yusuf Mansur
NuniekBaiklah, untuk lebih masuk ke hati, kita bahas 2 dari hadits Rasulullah, dan satu firman Allah berikut ini yang berkenaan dengan Sedekah akan memperbanyak rezeki bag.1.

Firman Allah dan Hadits Rasulullah Yang Berkenaan Dengan Penyelesaian Hutang Segunung.

1. "Wallâhu fî ‘anil ‘abdi mâ kânal ‘abdu fî ‘awni akhîhi", Allah selalu berkenan membantu hamba-Nya, selama hamba-Nya berkenan membantu saudara-Nya. (al Hadits).

Inilah rahasia Allah yang tidak ada seorangpun tahu. Kenapa juga mereka yang sulit justru harus mencari mereka yang lebih sulit? Kenapa mereka yang susah justru harus mencari mereka yang lebih susah? Dan kenapa mereka yang menderita harus mencari mereka yang lebih menderita? Malah bukan sekedar mencari, tetapi membantu melepaskan kesulitannya, menolong kesusahannya, dan meringankan penderitaannya.
Dalam konteks penyelesaian hutang, maka kita harus cari orang-orang yang berhutang untuk kita bantu bebaskan hutangnya; misalnya bebaskan hutang tetangga kita di warung, bebaskan hutangnya yatim di sekolah (yang terkait dengan spp sekolahnya), kita bebaskan mereka yang berhutang ke kita (lantaran kesulitan ekonomi). Atau boleh juga kita cari anak yatim untuk kita pelihara, kita cari orang-orang miskin untuk kita bagi sebagian dari makanan dan simpanan harta kita, dan kita bagikan obat-obatan dan pakaian gratis, dan seterusnya.

Kiranya di antara sekian rahasianya adalah 4 hal berikut ini;

  • Dengan membantu sesama, kita seolah disuruh membuka mata dan melihat, betapa tidak layaknya bicara kesusahan, di tengah adanya banyak orang yang lebih susah dari diri kita. Terlalu banyak yang lebih susah, terlalu banyak yang lebih menderita, yang kemudian menjadikan kita tidak layak untuk bersedih. Apalagi berputus asa. Tidak berlama-lama sedih dan tidak berputus asa adalah awal yang bagus untuk memulai sebuah perubahan dan perbaikan. Apalagi bila ditambah dengan sebuah semangat. Semangat keluar dari permasalahan. Semangat bisa membuat kita memaksa diri kita untuk menatap langit, „tuk melangkah keluar menciptakan sejarah kehidupan yang baru.
  • Dengan melihat ke bawah, kita malah bisa bersyukur. Bukan mengeluh. Bersyukur dan tidak mengeluh inilah yang kemudian membawa ridha Allah masuk di tengah kehidupan kita yang sedang bermasalah. Kata Allah, hamba-Ku mengatakan mencintai-Ku, tapi ketika Aku beri dia sedikit saja kesusahan, ia mengeluh. Katakan padanya, sesungguhnya ia adalah pembohong. (Hadits Qudsi). Dan teringatlah saya akan nasihat Imam Ali, sebuah takdir (kejadian), kita suka tidak suka, senang tidak senang, ridha tidak ridha, terima tidak terima, toh ia akan terjadi juga. Andai kita menerima, maka bukan saja kita akan mendapat pahala, tetapi juga mendapat pertolongan dari Allah. Pertolongan Allah bisa berarti dukungan dan kemudahan dari Allah. Terima saja, dan syukuri. Lihat mereka yang lebih sulit, lebih susah dan lebih menderita.
  • Di antara perbuatan yang membuat Allah senang adalah membantu sesama. Banyak sekali ayat-ayat Allah di dalam al Quran yang Allah meminta kita untuk ringan membantu sesama. Bahkan sampai-sampai Allah memakai kata-kata, “Man dzalladzî yuqridullâha qardan hasanan… siapa yang bisa meminjamkan Allah…” yang kemudian Allah menawarkan ganti yang lebih baik, “… fa yudhâ-ifahû „adh-âfan mudhâ-afan…” Seolah-olah Allah yang perlu, dan „merengek-rengek kepada kita. Subhanallah, tidakkah kita malu kepada Allah?

Ada sahabat yang bertanya kepada Rasul, wahai Rasulullah, bagaimana mungkin kami meminjamkan Allah, sedangkan Dialah yang memberi makan, dan tidak diberi makan? Dialah yang mencukupkan segala kebutuhan, dan tidak memerlukan siapapun juga?
Rasulullah menjawab, meminjamkan Allah adalah dengan memberi makan yang kelaparan, memberi minum yang kehausan, meringankan beban penderitaan sesama, dan bersedekah.
Akhirnya, ketika kita menjawab (memenuhi) permintaan Allah untuk membantu sesama, perbuatan itulah yang mengundang kesenangan dan keridhaan Allah. Kalau Allah sudah senang sama kita, sudah ridha, tidak akan ada kesusahan yang boleh menjadi bagian dari kehidupan kita.

 “… Sesungguhnya Aku beserta kamu jika kamu mendirikan shalat, menunaikan zakat, beriman kepada Rasul-Rasul-Ku, membantu mereka, dan kamu pinjamkan Allah dengan pinjaman yang baik. Sesungguhnya Aku akan menghapus dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kufur di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.” (al Mâ-idah: 12).

Lihatlah, kalau Allah sudah beserta kita, maka tentu masalah kita akan menjadi bukan masalah lagi. Karena Allah begitu kuasa.
Dalam al Quran bahkan Allah menyatakan, bukan saja akan mengembalikan pinjaman yang kita berikan dengan pengembalian yang lebih baik dan lebih banyak, Dia juga memberikan bonus berupa ampunan. Kiranya, bila dosa kita telah membuat begitu banyak kesusahan terjadi, maka ampunan Allah memang sebuah hal yang sangat-sangat kita perlukan;
“Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipatgandakan pembalasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.” (at Taghâbun: 17).

Atau di lain ayat Allah menyatakan akan melipatgandakan amal hingga sepuluh (al Anâm: 160) bahkan hingga 700x lipat (al Baqarah: 261). Tentu saja angka ini hanya sekedar menggambarkan betapa besarnya balasan Allah terhadap mereka yang mau melakukan amal baik (baca: sedekah).

  • Ketika kita membantu sesama, membantu mereka yang sulit, sesungguhnya kita sedang “menghibur diri sendiri”. Sehingga kita bisa berkata-kata; Apalah kesusahan kita? Toh di tengah kesusahan kita, kita masih bisa berjalan, masih bisa melihat. Sementara itu banyak yang tidak bisa berjalan lantaran lumpuh, dan banyak yang tidak bisa melihat lantaran buta; Apalah penyakit kita? Toh di tengah penyakit kita, kita masih bisa berobat, masih bisa jalan ke rumah sakit, masih ada yang menemani. Sementara itu, banyak yang sakit, tapi tidak ada obat, tidak bisa berobat, bahkan tidak ada sanak saudara yang membantu; Apalah hutang kita? Toh banyak juga yang sudah mah punya hutang, ia pun masih dipenjara, dan disita hartanya; Apalah masalah kita? Ketika kita bermasalah, kita masih memiliki keluarga. Toh, tidak sedikit orang yang bermasalah dan keluarganya kocar-kacir.
Semoga pembahasan saya kali ini tentang Sedekah akan Memperbanyak Rezeki Bag.1 dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kita semua.