Teknologi Wireless Charger
Nuniek ; Insya Allah kali ini saya akan membahas tentang apa yang dimaksud dengan Teknologi Wireless Charger, semoga tulisan kali ini dapat bermanfaat..
Beberapa contoh teknologi wireless yakni :
* Infrared (IR), radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio.
* Wireless wide area network (bluetooth), spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi (personal area networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan tukar-menukar informasi di antara peralatan-peralatan.
* Radio Frequency (RF), menunjuk ke spektrum elektromagnetik di mana gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh pemberian arus bolak-balik ke sebuah antena.
* Wireless personal area network, umumnya memiliki jarak komunikasi maksimal 10m saja, lebih pendek dibandingkan dengan Wireless Local Area Network (WLAN).
* Wireless LAN (802.11), suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz (802.11a). Kebanyakan peralatan mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b atau akomodasi IEEE 802.11g dan menawarkan beberapa level keamanan seperti WEP dan atau WPA.
Teknologi Sederhana
Sebenarnya teknologi yang digunakan wireless charging
bukanlah temuan baru. Teknologinya sama dengan yang digunakan pada dinamo
pembangkit listrik atau transformator penaik/penurun tegangan.
Semua perangkat tersebut sama-sama menggunakan
hukum Fisika, yaitu bila suatu kumparan kawat dialiri listrik maka akan timbul
medan magnet. Sebaliknya, bila suatu kumparan dikenai dengan medan magnet, maka
akan timbul aliran listrik pada kawat kumparan.
Dengan cara yang sama, charger yang berupa kumparan dialiri
listrik. Sehingga timbul medan magnet di sekitarnya. Medan magnet ini mengenai
kumparan yang telah dipasang di bagian belakang smartphone. Maka pada kumparan
di smartphone timbul arus listrik yang seterusnya digunakan untuk mengisi baterai.
Jarak antara kumparan pada charger (transceiver) dan pada
smartphone (receiver) harus sedekat mungkin. Makin jauh jaraknya, makin kecil
listrik yang ditimbulkan pada kumparan di smartphone. Untungnya para peneliti
di MIT pada tahun 2006 telah menemukan teknik resonansi sehingga jarak antara
transceiver dan receiver bisa lebih jauh dibandingkan dengan induksi biasa.
Mereka berhasil memisahkan kedua kumparan sejauh beberapa meter.
Pada penerapannya, jarak antarkumparan belum sejauh yang
diriset di lab. Standar Qi yang dibuat oleh Wireless Power Consortium
(WPC) misalnya mendukung teknologi
resonansi magnetik dengan jarak sampai
sejauh 40 milimeter.
Standar Sudah Ada
Peranti-peranti yang menggunakan wireless charging
seharusnya saling kompatibel, sehingga penerapannya bisa lebih luas.
Untuk itulah
para vendor yang bekepentingan dengan wireless charging telah membentuk
konsorsium yaitu WPC. Kini anggotanya sudah mencapai 120 perusahaan. Hasilnya
adalah standar Qi (dibaca chi, yang berasal dari Bahasa Cina yang berarti
energi).
Sejak tahun 2009 WPC telah menyertifikasi produk yang
memenuhi standar Qi. Produk tersebut tidak terbatas pada perangkat charger
untuk smartphone. Pada awal September 2012 lalu WPC mengumumkan telah
mensertifikasi 110 produk konsumer mulai dari smartphone, charging pad, game
controller, perekam Blu-ray Disc, charger telepon untuk mobil, jam, sampai
modul charger yang dapat dipasang di meja dan furnitur lainnya.
Di antara smartphone yang disertifikasi antara lain LG Optimus LTE2 dan Panasonic Eluga.
Dari peranti-peranti yang telah disertifikasi selama ini, menurut WPC, kini
sudah terdapat 8,5 juta unit peranti yang dipakai (installed base) di seluruh
dunia.
“Industri telah
memilih Qi karena keterbukaannya, fleksibel, fully interoperable, dan memberi keleluasaan pada perusahaan untuk
menciptakan berbagai jenis produk dan aplikasi berbeda yang dapat berkerja bersama,” jelas Menno
Treffers, WPC Chairman, pada press
release-nya awal September lalu.
Suatu peranti bersertifikat Qi dapat
di-charge dengan menempatkannya di bantalan charger berlogo Qi baik itu di
kafe, restoran, bandara, di dalam mobil, rumah, kantor, dan tempat-tempat
lainnya di seluruh dunia.
Jadi fasilitas wireless charging pada smartphone akan lebih menarik bila peranti charging-nya sudah banyak kita temui di berbagai tempat, termasuk di dalam mobil Anda. Dengan meletakkan smartphone di tempat botol minum di dalam mobil, Anda sebetulnya sedang mengisi ulang baterai selama berkendara.