Mengenal Kelembaban Udara
by Unknown in Serba-Serbi
Seringkali kita menjumpai, barang-barang yang kita simpan di gudang dalam kurun waktu relatif lama mengalami kerusakan seperti basah, berjamur, berkarat bahkan lapuk sehingga akhirnya rusak/tidak dapat dipakai lagi. Padahal sebelumnya, barang-barang tersebut masih dalam kondisi baik. Bagi para eksportir, masalah yang sama juga timbul pada produk-produk ekspor yang dikirim ke luar negeri dengan menggunakan peti kemas. Pada saat loading, ternyata buyer/pembeli menyatakan bahwa produk ekspornya mengalami kerusakan seperti packaging basah, berjamur bahkan rusak; sehingga akhirnya buyer/pembeli mengajukan klaim atau bahkan menghentikan order untuk seterusnya.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Menurut penelitian yang ada, ternyata penyebab utamanya adalah udara yang terlalu lembab. Apa dan bagaimana udara lembab dapat mengakibatkan kerusakan yang parah dan membawa dampak buruk bagi barang-barang/produk ekspor kita, berikut kita paparkan secara detail.
Apakah udara lembab itu?
Udara lembab adalah udara yang mengandung uap air, semakin banyak uap air yang ada di udara dikatakan derajat kelembaban udaranya (RH) tinggi/udara lembab;sebaliknya semakin sedikit uap air yang ada di udara maka derajat kelembaban udaranya (RH) rendah/udara kering.
Bagaimana udara lembab mempengaruhi kualitas barang/produk?
Suatu tempat dimana derajat lembab udaranya (RH) diatas 40% maka bakteri dan mikroorganisme mudah berkembangbiak sehingga akan timbul jamur, karat, noda pada barang/produk yang kita simpan dalam waktu lama.
Jika terjadi perbedaan temperatur udara yang cukup tinggi di dalam dan di luar gudang/peti kemas; dan perubahan cuaca yang cepat maka akan terjadi proses kondensasi/pengembunan yang mengakibatkan uap air yang ada di udara berubah wujud menjadi cair; pada akhirnya membasahi produk dan mengakibatkan kerusakan.
Contoh sederhana terjadinya proses kondensasi dalam kehidupan sehari-hari:
Gelas diisi air panas (kopi/teh) dan ditutup, setelah beberapa saat kita angkat tutupnya dan kita jumpai ada tetesan-tetesan air berada di tutup gelas tersebut.
Gelas diisi air dingin (air es), setelah beberapa saat kita lihat ada tetesan-tetesan air dibagian luar gelas.
Pada saat kita mengendarai mobil dan tiba-tiba turun hujan, kalau kita tidak menghidupkan AC (Air Conditioner) maka kaca mobil kita akan berembun di bagian dalam; apabila kita menyalakan AC maka embun tersebut hilang dengan sendirinya.
Tetapi, kalau AC kita terlalu dingin, maka akan timbul tetesan-tetesan embun di kaca mobil bagian luar.
Bagaimana mencegah terjadinya kerusakan-kerusakan tersebut?
Satu-satunya cara mengatasi masalah-masalah yang terjadi karena udara lembab yaitu dengan menyerap uap air yang ada di udara lembab dengan menggunakan suatu alat penyerap udara lembab sehingga kadar uap air di udara berkurang secara signifikan dan udara menjadi “kering” sehingga produk yang disimpan dalam jangka waktu lama terjaga kualitasnya.
Read More.. Mengenal Kelembaban Udara
Mengapa hal ini bisa terjadi? Menurut penelitian yang ada, ternyata penyebab utamanya adalah udara yang terlalu lembab. Apa dan bagaimana udara lembab dapat mengakibatkan kerusakan yang parah dan membawa dampak buruk bagi barang-barang/produk ekspor kita, berikut kita paparkan secara detail.
Apakah udara lembab itu?
Udara lembab adalah udara yang mengandung uap air, semakin banyak uap air yang ada di udara dikatakan derajat kelembaban udaranya (RH) tinggi/udara lembab;sebaliknya semakin sedikit uap air yang ada di udara maka derajat kelembaban udaranya (RH) rendah/udara kering.
Bagaimana udara lembab mempengaruhi kualitas barang/produk?
Suatu tempat dimana derajat lembab udaranya (RH) diatas 40% maka bakteri dan mikroorganisme mudah berkembangbiak sehingga akan timbul jamur, karat, noda pada barang/produk yang kita simpan dalam waktu lama.
Jika terjadi perbedaan temperatur udara yang cukup tinggi di dalam dan di luar gudang/peti kemas; dan perubahan cuaca yang cepat maka akan terjadi proses kondensasi/pengembunan yang mengakibatkan uap air yang ada di udara berubah wujud menjadi cair; pada akhirnya membasahi produk dan mengakibatkan kerusakan.
Contoh sederhana terjadinya proses kondensasi dalam kehidupan sehari-hari:
Gelas diisi air panas (kopi/teh) dan ditutup, setelah beberapa saat kita angkat tutupnya dan kita jumpai ada tetesan-tetesan air berada di tutup gelas tersebut.
Gelas diisi air dingin (air es), setelah beberapa saat kita lihat ada tetesan-tetesan air dibagian luar gelas.
Pada saat kita mengendarai mobil dan tiba-tiba turun hujan, kalau kita tidak menghidupkan AC (Air Conditioner) maka kaca mobil kita akan berembun di bagian dalam; apabila kita menyalakan AC maka embun tersebut hilang dengan sendirinya.
Tetapi, kalau AC kita terlalu dingin, maka akan timbul tetesan-tetesan embun di kaca mobil bagian luar.
Bagaimana mencegah terjadinya kerusakan-kerusakan tersebut?
Satu-satunya cara mengatasi masalah-masalah yang terjadi karena udara lembab yaitu dengan menyerap uap air yang ada di udara lembab dengan menggunakan suatu alat penyerap udara lembab sehingga kadar uap air di udara berkurang secara signifikan dan udara menjadi “kering” sehingga produk yang disimpan dalam jangka waktu lama terjaga kualitasnya.